1. Memahami karakteristik sensor cahaya (Phototransistor)
2. Membuat rangkaian dari sensor cahaya (Phototransistor)
3. Menjalankan dan menganalisa dari sensor cahaya (Phototransistor)
Cara kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan Transistor normal pada umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan untuk memberikan arus pada Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor, arus Basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya. Oleh karena itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua kaki yaitu Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi cahaya.Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar.
Kelebihan Phototransistor :
1. tegangan output merupakan tegangandigital atau sudah mempunyai logika 1 atau 0
2. tidak membutuhkan Pre-Amp sebagai penguat sinyal
3. tegangan yang dibutuhkan relatif rendah yaitu dengan 5 Volt DC
4. aplikasi pembuatan alat dengan phototransistor lebih mudah
Kelemahan Phototransistor :
1. Rawan terhadap kotoran,sehingga lensa tidak dapat menerima cahaya dengan baik,swhingga perlu perawatan yang lebih.
Grafik respon sensor terhadap cahaya
2. Membuat rangkaian dari sensor cahaya (Phototransistor)
3. Menjalankan dan menganalisa dari sensor cahaya (Phototransistor)
2. Alat dan Bahan [back]
- Phototransistor apds-9002
- Resistor 100K
- Batrai 12V
- LED
- Alternator
- Relay
- Transistor
- Dioda
3. Dasar Teori [back]
Photo Transistor adalah Transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal. Penguat Internal yang terintegrasi ini menjadikan sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap cahaya jauh lebih baik dari komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo Diode ataupun Photo Resistor. Cahaya yang diterima oleh Photo Transistor akan menimbulkan arus pada daerah basis-nya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali bahkan beberapa ribu kali. Photo Transistor juga merupakan komponen elektronika yang digolongkan sebagai Transduser.
Kelebihan Phototransistor :
1. tegangan output merupakan tegangandigital atau sudah mempunyai logika 1 atau 0
2. tidak membutuhkan Pre-Amp sebagai penguat sinyal
3. tegangan yang dibutuhkan relatif rendah yaitu dengan 5 Volt DC
4. aplikasi pembuatan alat dengan phototransistor lebih mudah
Kelemahan Phototransistor :
1. Rawan terhadap kotoran,sehingga lensa tidak dapat menerima cahaya dengan baik,swhingga perlu perawatan yang lebih.
Grafik respon sensor terhadap cahaya
4. Rangkaian [back]
5. Prinsip kerja rangkaian [back]
Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang tinggi, maka hambatan nya semakin kecil sehingga arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar. ketika arus tersebut sudah cukup untuk membuat suatu medan magnet pada relay, maka switch akan tertarik sehingga saklar tidak terhubung ke alternator dan LED tidak menyala dan sebaliknya. Hal tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini
Ketika Transistor mengalami ON (mendapatkan cahaya)
Ketika Phototransistor mengalami OFF (tidak mendapatkan cahaya).
6. Video Rangkaian [back]
7. Link Download [back]
- Download Rangkaian Sensor Phototransistor DISINI
- Download Video Simulasi Rangkaian Sensor Phototransistor DISINI
- Download Sensor Phototransistor (HTML) DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar